Hari libur ini saya lewatkan di rumah dengan harap-harap cemas, apa yang akan terjadi satu dua bulan kedepan terhadap keadaan perusahaan yang saya pimpin.
Perusahan kami bergerak dalam bidang otomotif,tepatnya kami bekerja untuk perakitan chassis bus,dan karoserie bus umum serta manafacture component otomotif.
Bulan lalu saja sudah ada penundaan produksi komponen sampai bulan juni 2009,
Perakitan kedaraan chassis bus turun lebih 50%,Line produksi karoserie masih berjalan normal,entah kalau Quartal pertama tahun 2009 produksi karoserie turun berapa persen. Saya berharap turunnya tidak terlalu besar.
Mendengar di berita dunia, tiga perusahan besar otomotif di America: FORD,General Motor dan Chrysler mengalami kesulitan besar hampir bangkrut dan mengharapkan bantuan financial dari pemerintah. Toyota pabrikan besar otomotif Jepang membukukan kerugian pertama kali sejak 70 tahun terakhir.
Dan banyak lagi indikasi yang suram seperti turunnya harga saham diseluruh dunia yang sangat dalam, bangkrut dan gagal bayar banyak institusi keuangan dibanyak Negara. Penipuan infestasi terbesar sepanjang sejarah keuangan oleh mantan pimpinan pasar modal Nasdag di America dll. Semuanya ini membuat pikiran saya menjadi gamang.
Bagaimana keadaan di Indonesia , apakah tsunami itu dapat menghantam dengan telak ekonomi dan sistim keuangan Indonesia.Pernyataan Wakil President Bapak Yusuf Kalla dapat sedikit menenangkan kekuatiran saya, Beliau menyatakan bahwa pengaruh krisis financial global saat ini jauh epicentrum nya,sehingga akan sedikit mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2009.
Tetapi kita belum mengetahui sejauh mana Negara America dibawah pimpinan presidet terpilih Mr. Barack Obama dapat mengawal krisis financial ini agar tidak berubah menjadi krisis multi dimensi dan jatuh menjadi great resesion seperti yang pernah terjadi di America tahun 1929. Kalau hal itu terjadi saya pikir Indonesia juga akan memasuki periode pertumbuhan yang rendah,terjadi pengangguran yang besar dan krisis multi dimensi yang pernah terjadi di tahun 1998 bukan tidak mungkin berulang lagi.
Saya berharap kecemasan ini hanya meng-hinggap sementara dan segera berlalu, semua perkiraan saya tidak menjadi kenyataan,kemudian pemimpin Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi dapat mengawal krisis financial ini dengan baik, dan fondamental ekonomi Indonesia cukup kuat untuk menghadapi tsunami ekonomi ini. Hingga pengaruh tsunami krisis financial global tidak terlalu mem-pengaruh-i ekonomi rakyat Indonesia, saya-pun dapat me-mimpin perusahaan kami dengan baik, bekerja lebih keras, mencari peluang baru, meningkatkan pelayanan dan mutu yang bagus, menjaga relasi dengan pelanggan maupun pemasok serta mem-pertahan-kan ke-untung-an perusahaan tidak turun lebih dari 30%.
Dengan demikian kegamangan saya dapat berubah menjadi semangat untuk mempertahankan Omset, pertumbuhan perusahaan,serta tidak terjadi pemutusan hubugan kerja(phk) dengan pekerja perusahaan yang masih ada.
semoga ....salam balog
Senin, 29 Desember 2008
Sabtu, 13 Desember 2008
komentar "Dampak krisis akan muncul tahun 2009"
Harian Kompas ,tanggal 14 desember 2008
Betul pak Ginandjar , Bahwa bila pemerintah tidak kritis dan lengah dalam mengambil keputusan untuk menstimulus ekonomi negara ini, menjaga kestabilan ekonomi,
keuangan,hukum, sosial dan keamanan, bukan tidak mungkin akan terjadi gejolak multi dimensi dan krisis seperti tahun 1998 . Bahkan lebih berat karena belum dewasanya demokrasi Negara ini.
Saat ini team ekonomi pemerintah dalam mengambil keputusan2 masih dalam jalur yang tepat, dapat dilihat bahwa pemilik modal dalam negeri tidak ikut2an untuk melepas saham2 yang mereka pegang. mereka jakin sampai saatnya nanti saham2 tersebut harganya dapat naik kembali . Harga bahan bakar turun,
Tidak terjadi penarikan dana tabungan yang besar,dan masyarakat tidak panik ,dan tidak memborong keperluan sehari-hari seperti yang terjadi pada krisis tahun 1998.
Tapi yang jelas pertumbuhan di sektor real akan turun lebih dari separuh, hal ini yang akan memberatkan pengusaha maupun pekerja, apalagi terpaksa terjadi phk atau pekerja yang dikontrak tidak lagi diperpanjang kontraknya.
Di bulan Januari 2009 di harapkan dana perbankan dapat menggulir lagi, yang mana sempat distop untuk konsilidasi likwiditas serta dalam upaya menghentikan spekulasi valuta asing oleh masyarakat.
Sehingga perdagangan valuta asing dapat stabil pada keseimbangan baru dan bunga bank diharapkan ikut turun untuk mempermudah dunia usaha.Sayangnya
beberapa komoditi seperti,:coklat,karet,minyak sawit dll. harganya juga jatuh semuanya itu disebabkan eksport terhenti atau berkurang.menurut perkiraan saya komoditi ini tidak terlalu lama akan pulih lagi.
Semoga pemerintah dapat bekerja ekstra keras mengawal situasi krisis financial global dan kita masyarakat jangan ikut2 mempersulit situasi dengan membantu pemerintah menjaga keamanan dan turut meningkatkan ikat pinggang serta memakai sebanyak=banyaknya produksi dalam negeri,
salam
balog
Betul pak Ginandjar , Bahwa bila pemerintah tidak kritis dan lengah dalam mengambil keputusan untuk menstimulus ekonomi negara ini, menjaga kestabilan ekonomi,
keuangan,hukum, sosial dan keamanan, bukan tidak mungkin akan terjadi gejolak multi dimensi dan krisis seperti tahun 1998 . Bahkan lebih berat karena belum dewasanya demokrasi Negara ini.
Saat ini team ekonomi pemerintah dalam mengambil keputusan2 masih dalam jalur yang tepat, dapat dilihat bahwa pemilik modal dalam negeri tidak ikut2an untuk melepas saham2 yang mereka pegang. mereka jakin sampai saatnya nanti saham2 tersebut harganya dapat naik kembali . Harga bahan bakar turun,
Tidak terjadi penarikan dana tabungan yang besar,dan masyarakat tidak panik ,dan tidak memborong keperluan sehari-hari seperti yang terjadi pada krisis tahun 1998.
Tapi yang jelas pertumbuhan di sektor real akan turun lebih dari separuh, hal ini yang akan memberatkan pengusaha maupun pekerja, apalagi terpaksa terjadi phk atau pekerja yang dikontrak tidak lagi diperpanjang kontraknya.
Di bulan Januari 2009 di harapkan dana perbankan dapat menggulir lagi, yang mana sempat distop untuk konsilidasi likwiditas serta dalam upaya menghentikan spekulasi valuta asing oleh masyarakat.
Sehingga perdagangan valuta asing dapat stabil pada keseimbangan baru dan bunga bank diharapkan ikut turun untuk mempermudah dunia usaha.Sayangnya
beberapa komoditi seperti,:coklat,karet,minyak sawit dll. harganya juga jatuh semuanya itu disebabkan eksport terhenti atau berkurang.menurut perkiraan saya komoditi ini tidak terlalu lama akan pulih lagi.
Semoga pemerintah dapat bekerja ekstra keras mengawal situasi krisis financial global dan kita masyarakat jangan ikut2 mempersulit situasi dengan membantu pemerintah menjaga keamanan dan turut meningkatkan ikat pinggang serta memakai sebanyak=banyaknya produksi dalam negeri,
salam
balog
Langganan:
Postingan (Atom)